Mengapa disebut diagram batang? Tentu saja karena data-data yang telah
dikumpulkan digambarkan dalam bentuk batang-batang. Tiap-tiap batang memiliki
lebar yang sama namun tingginya bisa berbeda-beda bergantung kepada frekuensi
dari data yang bersangkutan.
Penyajian Data Menggunakan Diagram Batang
Untuk membuat diagram batang kita akan memerlukan sumbu mendatar dan
juga sumbu tegak yang keduanya saling berpotongan tegak lurus. Sumbu mendatar
biasanya menyatakan jenis kategori yang digunakan untuk memisahkan data-data
yang ada. Sedangkan sumbu yang tegak menunjukkan frekuensi dari data tersebut.
Skala yang digunakan pada sumbu mendatar dan sumbu tegak tidaklah harus sama.
Letak masing-masing batang harus dibuat terpisah dengan jarak yang sama. Coba
kalian simak contoh soal dan pembahasan diagram batang di bawah ini:
Contoh Soal:
Selama satu tahun tim sepak bola Harapan Jaya bermain sebanyak 27 kali
sementara jumlah gol yang mampu dicetak oleh kesebelasan tersebut di dalam
setiap pertandingannya dapat dilihat pada tabel berikut. Buatlah diagram
batangnya!
Penyelesaian:
Bila data tersebut diubah ke dalam diagram batang maka akan terlihat
seperti ini:
0 Response to " Penyajian Data Menggunakan Diagram Batang"
Posting Komentar